-->

Bukti Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

Posted by Gone Asia on

Tiada sesiapa memahami sakit yang sangat, kecuali wanita.
Tiada siapa memahami berat mengandung, kecuali wanita.
Tiada siapa memahami sakit bersalin, kecuali wanita. 
Tiada siapa yang tahu sakitnya pecah ketuban, kecuali wanita. 

Adakah pengalaman-pengalaman yang mereka lalui ini terlalu enteng? Terlalu mudah? 
Lalu berhakkah kita mengatakan wanita melahirkan hanya melalui salah satu proses yang BIASA? Tidak perlu dijaga? Tidak perlu dimanja? 

"Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dianggap sebagai mati syahid." Sungguh tinggi derajat wanita. 

Lalu mengapa ada wanita sendiri yang mengabaikan derajat yang disediakan untuknya? 

Mengapa ada Anak yang dengan seenak perut menyuruh ibunya seperti hamba? 

Jangan hanya karena sang ibu sudah boleh berjalan, boleh makan, boleh tersenyum, boleh ketawa, kalian menganggap dia kuat. 

Sedangkan kalian tidak dapat membayangkan bagaimana nyawa mereka dihujung jantung saat melahirkan kalian ke dunia. 

Sedangkan kalian tak tahu bagaimana perut mereka dilapah 7 lapisan, termasuk rahim diiris, satu persatu demi melahirkan seorang anak. 

Dan kepada wanita. Rahim anda hanya sebesar buah pear. Disitu anda melayani suami saban malam, mengeluarkan darah haid saban bulan, mengeluarkan bayi saban tahun. Sebiji buah pear, mengeluarkan seorang manusia? 

Lalu, jika dapat difikir menggunakan akal, jika dapat dihisab menggunakan fikiran, sejauh mana anda menjaga rahim anda sekarang? Atau akan datang? 

Maka, sayangilah rahim anda. Janganlah disia siakan lagi rahim yang sudah bekerja keras setiap detik untuk anda. 

Bukan sesuatu yang enteng melahirkan anak yang tak tahu mengenang pengorbanan rahim seorang wanita, yaitu rahim ibu-ibu kalian. 

Bukti Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Ibu dengan bayinya, Pic. imageshack

Jika tiadapun perasaan malu, sekurang-kurangnya adalah sedikit perasaan kasihan. Jika anda masih layak bergelar suami atau Anak. 

Inilah sebab mengapa syurga di bawah telapak si pemilik rahim.


Penulis : Roelsyaf

Previous
« Prev Post

Related Posts

August 25, 2013

0 komentar:

Post a Comment